Ajukan permohononan Informasi Publik, atau keberatan Informasi Publik dengan mengisi E-Form secara online.
AjukanDirilis pada 04 April 2024 • Sensus dan Survey
Setelah tahun 2022, sektor pariwisata mengalami kebangkitan yang luar biasa setelah terpuruk di tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta peningkatan kunjungan wisata baik mancanegara maupun wisatawan lokal. Peningkatan jumlah wisatawan perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan kamar akomodasi. Oleh karena itu, industri perhotelan merupakan salah satu unsur pariwisata yang penting. Lama tinggal tamu hotel merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui seberapa tertarik para wisatawan terhadap daerah yang dikunjungi. Semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah mengindikasikan bahwa daerah tersebut diminati oleh wisatawan. Tingkat hunian hotel juga berperan penting sebagai indikator kesuksesan hotel dalam menjual kamarnya. Semakin tinggi tingkat hunian berarti semakin banyak jumlah kamar yang bisa dijual. Selain itu, saat ini mulai marak adanya penyelenggaraan beberapa kegiatan di hotel seperti seminar, rapat, lokakarya dan kegiatan MICE (meeting, incentives, conventions, and exhibitions) yang ikut mendorong perkembangan industri pariwisata dan menciptakan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan data statistik tersebut yang informatif, akurat, dan lengkap. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mesuji melakukan survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS). Survei ini dilakukan setiap bulan secara rutin. Pada Kamis (4/4/2024), petugas lapangan dari BPS Kabupaten Mesuji melakukan pencacahan survei tersebut. Pencacahan dilakukan dengan wawancara langsung pada setiap responden hotel yang terpilih sebagai sampel dengan menggunakan aplikasi Fasih-Mobile. Penggunaan Fasih-Mobile dilakukan untuk mempercepat digitalisasi dalam penyelenggaraan survei di BPS. Pencacahan dilakukan pada hotel non-bintang yang terdapat di Kabupaten Mesuji. Terdapat total enam sampel hotel yang harus dicacah. Seluruh hotel telah bekerja sama dengan baik, sehingga tidak ada non respon dan data yang berkualitas tetap terjaga. (Elva Dwi Kristiani)